HUKUMAN MATI BAGI PENGHINA NABI

 

HUKUMAN MATI BAGI PENGHINA NABI

Apa saja yang termasuk dalam perbuatan menghina nabi صلى الله عليه وسلم?

Dalam kitab asy Syifa bi ta’rif Huquq al Mushthafa juz 2. Hal 133 terbitan Darul Kutub al ‘Ilmiyyah al-Qadhi Abu Fadhl ‘Iyadh al Yahshubi menyatakan:

اعلم وفقنا الله وإياك أن جميع من سب النبي صلى الله عليه وسلم أو عابه أو ألحق به نقصا في نفسه أو نسبه أو دينه أو خصلة من خصاله أو عرض به أو شبهة بشئ على طريق السب له أو الإزراء عليه أو التصغير لشأنه أو الغض منه والعيب له فهو ساب له والحكم فيه حكم الساب يقتل كما نبينه

Ketahuilah, semoga Allah mencurahkan taufik-Nya kepada kami dan anda sekalian, bahwa seluruh orang (siapa saja) yang menghina dan melecehkan Baginda Nabi صلى الله عليه وسلم, atau menyifati kekurangan pada diri beliau, nasabnya, agama dan kebiasaan beliau. Menyindir atau menyerupakan beliau dengan maksud menghina (seperti karikatur), atau memandang remeh, mengecilkan beliau (seperti film yang menyifati nabi dengan sifat kekanak-kanakkan) maka semua itu termasuk dalam menghina beliau. Hukumnya adalah sebagaimana hukuman menghina yaitu dibunuh sebagaimana akan kami jelaskan.

 

Benarkah terjadi ikhtilaf dalam hukuman bagi penghina Nabi  صلى الله عليه وسلم?

 

Tidak ada ikhtilaf atau perbedaan pendapat. Justrut telah Ijma’ (konsensus) ulama akan wajibnya  hukuman mati bagi penghina Nabi  صلى الله عليه وسلم   

Masih mengutip kitab Asy Syifa di juz dan halaman yang sama:

وهذا كله إجماع من العلماء وأئمة الفتوى من لدن الصحابة رضوان الله عليهم إلى هلم جرا، قال أبو بكر بن المنذر أجمع عوام أهلى العلم على أن من سب النبي صلى الله عليه وسلم يقتل وممن قال ذلك مالك بن أنس والليث وأحمد وإسحاق وهو مذهب الشافعي

Hal ini telah mejadi ijma’ ulama dan imam-imam ahli fatwa dari kalangan sahabat hingga saat ini. Abu Bakar Ibnu Mundzir berkata: mayoritas ahli ilmu telah bersepakat (ijma) bahwa siapa saja yang menghina Nabi صلى الله عليه وسلم maka dihukum mati. Yang berpendapat seperti ini di antaranya Imam Malik bin Anas, al-Laits, Ahmad, Ishaq, dan ini pula pendapat madzhab Imam Syafi’i.

 

Apa Dalil Wajibnya Hukuman Mati?

 

Di halaman 136 juz 2 kitab asy Syifa, Qadhi ‘Iyadh menyampaikan sejumlah dalil baik dari al Quran al karim dan hadis Nabi. Beliau menyatakan:

فمن القرآن لعنه الله تعالى لمؤذيه في الدنيا والآخرة وقرانه تعالى أذاه بأذاه ولا خلاف في قتل من سب الله وأن اللعن إنما يستوجبه من هو كافر وحكم الكافر القتل

Dalil al Quran, Allah melaknat di dunia dan akhirat bagi siapa saja yang menyakiti-Nya dan menyamakan orang yang menyakiti Rasulullah sama saja telah menyakiti Allah. Tidak ada perbedaan pendapat akan wajibnya hukum mati atas siapa saja yang telah menghina Allah. Adanya laknat dari Allah telah menjadikan pelakunya kafir (murtad) dan hukuman bagi orang yang telah kafir adalah hukuman mati. Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا

Seseungguhnya orang-orang yang mneyakiti Allah dan Rasul-Nya, maka Allah melaknat mereka di dunia dan akhirat dan disediakan untuk mereka siksa yang menghinakan (QS. al Ahzab: 57).

 

Pendapat serupa dengan Qadhi ‘Iyadh adalah al Hafizh al Imam Ibnu Katsir, dalam tafsirnya beliau menyatakan:

 والظاهر أن الآية عامة في كل من آذاه بشيء، ومن آذاه فقد آذى الله، ومن  أطاعه فقد أطاع الله

Yang zhohir (rajih) bahwa ayat ini berlaku umum bagi siapa saja yang menyakiti Rasulullah. Siapa saja yang menyakiti Rasulullah maka ia telah menyakiti Allah sebagaimana siapa saja yang mentaati Rasulullah berarti telah mentaati Allah.

 

Dalil lain adalah hadis Nabi. Qadhi ‘Iyadh menukil hadis berikut:

وأما الآثار فحدثنا الشيخ أبو عبد الله أحمد بن محمد بن غلبون عن الشيخ أبى ذر الهروي إجازة قال حدثنا أبو الحسن الدارقطني وأبو عمر بن حيوية حدثنا محمد بن نوح حدثنا عبد العزيز بن محمد بن الحسن بن زبالة حدثنا  عبد الله بن موسى بن جعفر عن على بن موسى عن أبيه عن جده عن محمد بن على بت الحسين عن أبيه عن الحسين بن على عن أبيه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال (من سب نبيا فاقتلوه ومن سب أصحابي فاضربوه)

Dari Husain bin Ali dari ayahnya bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: “Siapa saja yang menghina Nabi maka bunuhlah ia, siapa saja yang menghina sahabatku pukullah ia (asy Syifa juz 2 h. 136-137)

 

Dalam hadis yang shahih juga disebutkan bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم memerintahkan untuk membunuh Ka’ab bin al Asyraf, beliau menyatakan: “Siapa yang mau membunuh Ka’ab bin al Asyraf, karena ia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Menurut Qadhi ‘Iyadh, Ka’ab dihukum bunuh karena telah menyakiti Allah dan Rasulullah, bukan karena ia berbuat kesyirikan. Demikian pula telah dihukum bunuh Abu Rafi’ karena menyakiti Rasulullah. Termasuk Nabi memerintahkan bunuh pada Ibn Khathl dan budak wanitanya pada saat fathu Makkah karena keduanya menyanyikan lagu yang menghina Nabi صلى الله عليه وسلم.

 

Mengapa Nabi صلى الله عليه وسلم Tak Menghukum Mati Orang yang Pernah Menghina Beliau?   

 

Memang Nabi pernah dihina oleh seirang laki-laki Yahudi yang mendoakan keburukan dengan salamnya “السام عليكم” kecelakaan atas engkau dan sejumlah kasus orang munafik yang menghina Nabi صلى الله عليه وسلم. Menurut Qadhi ‘Iyadh, Nabi tidak menghukum bunuh atas mereka karena hal itu terjadi di masa awal islam,dimana Islam masih lemah dan Nabi sangat ingin mereka beriman dengan masuk Islam. Inilah alasan yang lebih bisa diterima ketimbang “ocehan” sejumlah orang yang berasumsi seolah mewakili Nabi bahwa jika Nabi dihina niscaya Nabi akan memaafkan, bukan menghukum. Orang-orang ini tak lain sedang membela kepentingan orang-orang kafir yang menghina Nabi kita dengan dalih kebebasan dan demokrasi. Pada saat yang sama mereka berkontribusi berulangnya penghinaan pada kemuliaan dan keagungan Nabi kita صلى الله عليه وسلم.

 

Al faqiir ila mahabbatillah wa rasulillah Wahyudi Ibnu Yusuf

Banjarmasin, 12 Nopember 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAKWAH, FARDHU ‘AIN ATAU FARDHU KIFAYAH?

MENGUPAS KAIDAH “MÂ LÂ YATIMMU Al-WÂJIB ILLÂ BIHI FAHUWA WÂJIB”

CARA DUDUK TASYAHUD AKHIR MENURUT 4 MADZHAB