Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

HUKUM EDIT FOTO

SOAL JAWAB AL ‘ALIM AL JALIL SYAIKH ‘ATHA ABU RASYTAH HUKUM  EDIT FOTO Pertanyaan : Saya menjalani profesi yang bersentuhan dengan tashwir (menggambar makhluk bernyawa) . Melalui profesi yang saya tekuni itu saya bersentuhan dengan beberapa aktivitas berikut: * Memodifikasi gambar dan mengeditnya (seperti menghilangkan keriput, mengganti warna mata atau beberapa fitur wajah, dan sebagainya) * Menggambar lukisan manusia atau hewan-hewan yang menyerupai kenyataan * Mencetak lukisan dan gambar yang sudah jadi * Menggunakan lukisan, gambar atau logo yang dibuat oleh desainer lainnya, tidak saya lukis sendiri * Menggambar simbol berupa manusia atau hewan (contohnya rambu-rambu di jalan seperti “tempat penyeberangan”, “pintu darurat saat kebakaran” atau “dilarang berjalan bersama anjing”) * Menggambar bagian badan manusia atau binatang (sebagai contoh menggambar tangan yang bersalaman, jari telunjuk atau kepala kuda sebagai gambar logo) * Menggambar lukisan manusia

Kurban Untuk Orang Meninggal

KURBAN ORANG YANG TELAH MENINGGAL Apa hukum berkurban yang diniatkan untuk orang tua yang telah meninggal (Tri Wahyu, Jakarta) Ulama berbeda pendapat tentang masalah ini Pendapat pertama, Mazhab Hanafi, Hanbali, dan sekelompok ulama hadist, diantaranya Abu Dawud dan Tirmidzi membolehkan orang yang hidup berkurban untuk kerabatnya yang telah meninggal. Pendapat ini pula yang dipilih oleh syaikhul Islam Ibnu Taymiyah, beliau menyatakan: “berkurban untuk orang yang telah meninggal lebih utama dari bersedekah dengan yang senilai” ( Majmu Fatawa 24/315)

BEDAH RUMAH DAN PERUBAHAN SISTEM

BEDAH RUMAH DAN PERUBAHAN SISTEM Perubahan sistem sejatinya bukanlah hal yang aneh. Banyak hal telah berubah. Hanya satu yang tak berubah yaitu perubahan itu sendiri. Demikian kalimat penuh hikmah yang pernah saya dengar dalam sebuah training. Demikian pula perubahan dari sistem sekular-kapilatis-demorkasi   menjadi sistem Islam sejatinya juga bukanlah hal yang menakutkan. Perubahannya dapat berlangsung secara alami dan sangat memungkinkan tanpa pertumpahan darah. Sebagaimana dulu Nabi Saw mengubah tatanan kehidupan Jahiliyah di Yastrib menjadi tatanan kehidupan yang diatur dengan Islam. Perubahannya berlangsung sangat alami dan menyenangkan. Buktinya kehadiran beliau sangat dinantikan dan disambut dengan gegap gempita.

BERKURBAN UNTUK ALLAH

BERKURBAN UNTUK ALLAH Setelah Allah selamatkan Nabi Ibrahim dari kezaliman penentang dakwahnya. Beliau hijrah ke wilayah Syam. Dalam al Quran Allah sebutkan: وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ Dan Ibrahim berkata:"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku (Ash-shoffat [37]: 99) Karena merasa bahwa beliau semakin tua dan beliau berharap ada keturunan yang akan melanjutkan dakwahnya, beliau lalu banyak berdoa kepada Allah. رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِين Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (Ash-shoffat [37]: 100) Allah Maha mengabulkan pinta hamba-Nya, apalagi orang yang dikasihi-Nya, Allah menjawab doa Nabi Ibrahim. فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيم Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar (Ash-shoffat [37]: 101)