Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

DEMOKRASI AJARAN YAHUDI DAN NASRANI YANG DIIKUTI

  DEMOKRASI AJARAN YAHUDI DAN   NASRANI YANG DIIKUTI ‘Adi bin Hatim menemui Rasulullah, dia baru saja masuk Islam, di lehernya melingkar kalung yang bandulnya berbentuk salib yang terbuat dari perak, dalam riwayat lain disebutkan dari emas. Nabi menegurnya: يَا عَدِيُّ اطْرَحْ عَنْكَ هَذَا الْوَثَنَ Wahai ‘Adi campakkan berhala itu dari lehermu. Kemudian Nabi membacakan surah al-Bara’ah ayat 31: اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ Orang-orang Yahudi dan Nashrani itu menjadikan rahib dan pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah (at-Taubah: 31) ‘Adi bin Hatim berkata: إنهم لم يعبدوهم Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak menyembah rahib dan pendeta mereka Rasul kemudian menjawab:   بلى، إنهم حرموا عليهم الحلال، وأحلوا   لهم الحرام، فاتبعوهم، فذلك عبادتهم إياهم Benar, akan tetapi jika rahib dan pendeta itu mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, mereka mengikutinya. Itulah bentuk ibadah mereka pada rahib dan pen

SOLUSI ISLAM ATAS PROBLEM PERBURUHAN

  SOLUSI ISLAM ATAS PROBLEM PERBURUHAN Wahyudi Ibnu Yusuf Senin 5 Oktober 2020, setelah melalui rapat paripurna, akhirnya RUU Cipta Kerja atau Omnibus law disahkan menjadi undang-undang. UU yang sejak awal menimbulkan pro-kontra akhirnya menuai penolakan dari berbagai kalangan termasuk buruh dan mahasiswa. Bukan kali ini saja problem perburuhan ini   terjadi, dalam sistem kapitalisme   buruh memang seolah dianggap kelas kedua yang pantas diperas keringatnya, wajar jika setiap may day atau hari buruh internasional selalu terjadi demo buruh di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa problem perburuhan di dunia adalah problem permanen yang seolah tak pernah bisa diurai. Permasalahan mendasar dari problem perburuhan adalah perselingkuhan antara sistem demokrasi dan kapitalisme atau antara pemilik modal dengan para politisi. Sistem demokrasi-liberal menjadikan manusia sebagai pembuat hukum, penentu halal-haram dan mengebiri hak Tuhan. Padahal watak dasar manusia adalah zholuman jahul