DEMOKRASI AJARAN YAHUDI DAN NASRANI YANG DIIKUTI

 

DEMOKRASI AJARAN YAHUDI DAN  NASRANI YANG DIIKUTI

‘Adi bin Hatim menemui Rasulullah, dia baru saja masuk Islam, di lehernya melingkar kalung yang bandulnya berbentuk salib yang terbuat dari perak, dalam riwayat lain disebutkan dari emas. Nabi menegurnya:

يَا عَدِيُّ اطْرَحْ عَنْكَ هَذَا الْوَثَنَ

Wahai ‘Adi campakkan berhala itu dari lehermu. Kemudian Nabi membacakan surah al-Bara’ah ayat 31:

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ

Orang-orang Yahudi dan Nashrani itu menjadikan rahib dan pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah (at-Taubah: 31)

‘Adi bin Hatim berkata:

إنهم لم يعبدوهم

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak menyembah rahib dan pendeta mereka

Rasul kemudian menjawab:

 بلى، إنهم حرموا عليهم الحلال، وأحلوا  لهم الحرام، فاتبعوهم، فذلك عبادتهم إياهم

Benar, akan tetapi jika rahib dan pendeta itu mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, mereka mengikutinya. Itulah bentuk ibadah mereka pada rahib dan pendetanya (HR. Tirmidzi)

Hadirin sekalian. Inilah “sunnah” Yahudi dan Nashrani. Mereka mengikuti ahbār (ulamanya orang Yahudi) dan ruhbān (ahli ibadahnya orang Nashrani), meski mereka membolak-balik syariat Allah dan merampas hak Allah sebagai satu-satu al-haakim yang berhak menentukan halal dan haram.

Namun percayakah hadirin, “sunnah” Yahudi dan Nashrani ini, saat ini telah diikuti oleh umat ini. Benarlah sabda Nabi yang menyatakan bahwa umat ini akan mengikuti jalan hidup orang-orang Yahudi dan Nashrani jengkal demi jengkal dan hasta demi hasta, bahkan andai mereka masuk lubang biawak pun umat ini akan ikut.

Bukankah sistem  demokrasi yang hari ini diterapkan di hampir semua negeri Islam, termasuk negeri ini sama persis dengan ajaran Yahudi dan Nashrani tersebut? Mereka yang katanya mewakili rakyat membuat aturan yang menyokong konglomerat, menyengsarakan rakyat dan menolak syariat. Sudah banyak contohnya dari UU Penanaman Modal Asing, UU Mineral dan Batubara, hingga UU Cipta kerja. Tahun 2010, Eva Sundari politisi PDIP sebut “sejak reformasi ada 76 UU pesanan Asing” hal itu dia sebutkan 10 tahun yang lalu, jejak digitalnya bisa dilacak, apalagi saat ini.

Hadirin sekalian...

Inilah wujud asli demokrasi, dia adalah sistem Yahudi dan Nashrani, yang dijajakan dan diterapkan di negeri ini, untuk kepentingan penjajah. Presiden George W. Bush, mantan presiden AS pernah berkata jujur, “Jika kita mau melindungi negara  kita dalam jangka panjang, hal terbaik yang dilakukan  adalah menyebarkan kebebasan dan demokrasi” (Kompas, 6/11/2004)

Masihkah kita percaya demokrasi? Wallahi...Demi Allah umat ini tidak akan pernah baik kecuali dengan Islam, bukan dengan demokrasi. Tidak cukupkah peringatan Allah pada orang-orang yang berpaling dari peringatan-Nya.

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (QS. Thoha: 124)

Renungkanlah!!! Wallahu ta’ala a’lam

Al faqiir ilallah Wahyudi Ibnu Yusuf

Banjarmasin, 15 Oktober 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAKWAH, FARDHU ‘AIN ATAU FARDHU KIFAYAH?

MENGUPAS KAIDAH “MÂ LÂ YATIMMU Al-WÂJIB ILLÂ BIHI FAHUWA WÂJIB”

CARA DUDUK TASYAHUD AKHIR MENURUT 4 MADZHAB