KAIFA ANTUM?

 *KAIFA ANTUM?MAKRUF DITUDUH MUNGKAR, MUNGKAR DIANGGAP MAKRUF*


Suatu hari Nabi Saw memberi pengajaran dengan metode diskusi dengan para sahabat. Beliau membuka diskusi dengan bertanya.

«كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا طَغَى نِسَاؤُكُمْ، وَفَسَقَ شَبَابُكُمْ، وَتَرَكْتُمْ جِهَادَكُمْ؟»

Bagaimana kalian, ketika para perempuan kalian berbuat melampaui batas, para pemuda kalian berbuat fasik dan kalian meninggalkan jihad di jalan Allah?


Para sahabat dengan penuh keheranan, bertanya.

 ، وَإِنَّ ذَلِكَ لَكَائِنٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟

Apahal itu benar-benar akan terjadi wahai utusan Allah?.


Para sahabat bukan tak percaya dengan khabar dari Rasulullah yang disampaikan dengan uslub bertanya tersebut. Namun mereka heran, mereka tak menyangka, karena mereka hidup di zaman dimana para wanitanya menutup aurat dengan rapat, malu bertemu laki-laki, dan menjaga akhlaknya. Para pemudanya begitu cinta dengan ilmu dan amal, termasuk jihad di jalan Allah. Rasullullah yang mendapat pertanyaan balik dari sahabat kemudian menjawab.

،«نَعَمْ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، وَأَشَدُّ مِنْهُ سَيَكُونُ» 

Benar, demi zat yang jiwaku dalam genggaman tangan-Nya, kondisi yang lebih dahsyat lagi akan terjadi.


Kita bisa saksikan apa yang disebutkan Nabi saat ini benar2 telah terjadi. Para perempuan berjalan di jalan2 dan tampil di sosmed dengan pakaian yang hampir telanjang tanpa rasa malu. Para pemuda sibuk dengan dunia yang melalaikan, mereka bertiktok ria dan memposting video2 yang tak layak dikonsumsi khalayak. Jihad juga ditinggalkan, akibatnya kaum muslimin bagai makanan yang diperebutkan. Rakyat Palestina masih terjajah, muslim Uighur masih terpenjara, muslim Myanmar masir terusir dst. Bahkan perkara yang lebih dahsyat lagi benar2 akan terjadi, berdasarkan khabar dari lisan sang Nabi. Para sahabat yang hadir makin penasaran, lalu bertanya.


 وَمَا أَشَدُّ مِنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟،

Apa yang lebih dahsyat dari itu semua wahai Rasulullah? Lalu Nabi menjawab:


  «كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَمْ تَأْمُرُوا بِالْمَعْرُوفِ، وَلَمْ تَنْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ؟»

Bagaimana kalian, jika kalian tak lagi menyeru pada kemakrufan dan tak lagi mencegah dari kemungkaran?


Para sahabat semakin keheranan. Mereka tak bisa membayangkan umat ini akan meninggalkan dakwah. Karena para sahabat adalah generasi dakwah. Mereka menyusuri lembah, melintasi daratan dan menyeberangi lautan untuk mengemban misi dakwah. Maka mereka kembali bertanya pada Rasulullah.

  وَكَائِنٌ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟

Apakah hal itu benar2 akan terjadi wahai utusan Allah?. Rasulullah lalu menjawab:

 «نَعَمْ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ وَأَشَدُّ مِنْهُ سَيَكُونُ»

Benar, demi zat yang jiwaku ada di genggaman tangan-Nya, kondisi yang lebih dahsyat pun akan terjadi. 


Bukankah apa yang disebutkan Nabi tersebut hari ini sudah terjadi. Orang saat ini benar-benar telah nafsi-nafsi, masyarakat tak lagi peduli, yang penting keluarga dan dirinya sendiri. Mereka mengira dakwah hanya tugas para ustaz dan Kyai. Apalagi saat dakwah dihalangi, pengajian dipersekusi, para ustadz dan guru ngaji dicurigai, yang good looking juga diwaspadai, semuanya dibawah proyek deradikalisasi.


Namun ternyata, masih ada yang lebih dahsyat dari itu semua. Sahabat kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama.

 ، وَمَا أَشَدُّ مِنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟

Apa yang lebih dahsyat dari itu semua wahai utusan Allah?. Lalu Nabi menjawab:

، «كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا رَأَيْتُمُ الْمَعْرُوفَ مُنْكَرًا، وَرَأَيْتُمُ الْمُنْكَرَ مَعْرُوفًا؟»

Bagaimana kalian, ketika kalian pandang kemakrufan sebagai kemungkaran dan sebaliknya kemungkaran  dianggap kemakrufan.


Para sahabat kembali bertanya "apakah hal itu akan terjadi?". Kembali Nabi menjawab "benar, bahkan yang lebih dahsyat dari itu juga akan terjadi"


Bukankah ini telah terjadi juga wahai hadirin. Zina yang haram dilokalisasikan, sementara poligami yang halal dianggap terlarang, orang tak malu lagi melakukan kelakuan haram, praktik riba dianggap halal, termsu ajaran Islam jihad dan khilafah dianggap terlarang dan bisa dikriminalkan. 


Hadis ini diriwayatkn dari Abu Umamah al Bahili, dipandang dhaif oleh al Hafizh al 'Iroqi dan sejumlah ahlul ilmi, namun maknanya benar dan sesuai kenyataan. 


Selengkapnya hadis ini:


عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا طَغَى نِسَاؤُكُمْ، وَفَسَقَ شَبَابُكُمْ، وَتَرَكْتُمْ جِهَادَكُمْ؟» ، قَالُوا: وَإِنَّ ذَلِكَ لَكَائِنٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟، قَالَ: «نَعَمْ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، وَأَشَدُّ مِنْهُ سَيَكُونُ» ، قَالُوا: وَمَا أَشَدُّ مِنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟، قَالَ: «كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَمْ تَأْمُرُوا بِالْمَعْرُوفِ، وَلَمْ تَنْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ؟» ، قَالُوا: وَكَائِنٌ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟، قَالَ: «نَعَمْ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ وَأَشَدُّ مِنْهُ سَيَكُونُ» ، قَالُوا: وَمَا أَشَدُّ مِنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟، قَالَ: «كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا رَأَيْتُمُ الْمَعْرُوفَ مُنْكَرًا، وَرَأَيْتُمُ الْمُنْكَرَ مَعْرُوفًا؟» ، قَالُوا: وَكَائِنٌ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: " نَعَمْ، وَأَشَدُّ مِنْهُ سَيَكُونُ، يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: بِي حَلَفْتُ، لَأُتِيحَنَّ لَهُمْ فِتْنَةً يَصِيرُ الْحَلِيمُ فِيهِمْ حَيْرَانًا "


Alalak, 9 September 2020

Wahyudi Ibnu Yusuf (Khadim MDM)


#BebaskanDespianoor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAKWAH, FARDHU ‘AIN ATAU FARDHU KIFAYAH?

MENGUPAS KAIDAH “MÂ LÂ YATIMMU Al-WÂJIB ILLÂ BIHI FAHUWA WÂJIB”

CARA DUDUK TASYAHUD AKHIR MENURUT 4 MADZHAB