Khutbah Jum’at Terakhir Ramadhan 1441 H


Khutbah Jum’at Terakhir Ramadhan 1441 H (WIY)
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ  نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَ مَنْ يُنْكرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا.
وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، نِبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَ الْوَفَا، وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الْجَزَا.
أَمَّا بَعْدُ:
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ramadhan sehari lagi akan pergi meninggalkan kita. Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan istimewa. Agar kemenangan yang kita raih juga istimewa, lebih indah dari biasanya. Bukankah jika Allah ingin meninggikan maqam seorang hamba, sedang amal ibadahnya tak dapat mendongkraknya, maka Allah akan timpakan ujian padanya?  Nabi bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ
Sesungguhnya seorang hamba, jika Allah tetapkan baginya kedudukan di surga, sementara amalnya tak cukup untuk menyampaikannya, maka Allah akan uji dia pada badannya, hartanya atau anaknya (HR.Abu Dawud dan Ahmad).
Bukankah generasi terbaik dari umat ini diuji dengan peperangan di bulan Ramadhan? Dan mereka meraih kemengan yang gilang gemilang. Di perang Badar al Kubro, pembebasan kota Makkah, Pembebasan Adalusia, hingga melumpuhkan pasukan Tartar dalam perang ‘Ain Jalut. Semua terjadi di Bulan Ramadhan nan mulia. Apa rahasianya, hingga mereka meraih kemenangan yang paripurna? Padahal fisik mereka lemah dan senjatanya terbatas. Jawabnya karena puasa menjadikan mereka semakin dekat dengan Allah. Mereka makin bersabar. Bukankah orang yang bersabar dibersamai Allah. Innallaha ma’a ash shobirin. Lalu mereka menjadi pasukan berani mati, mereka ‘memburu’ kematian sebagaimana orang kafir lari darinya. Inilah rahasia kemenangan mereka. Maka jika kita ingin kemenangan kita istimewa, tingkatkanlah kesabaran. Bersabar atas musibah, bersabar menjalankan perintah, dan  bersabar meninggalkan larangan Allah. Maka Allah akan membersamai dan menolong kita.  Aamiin ya rabbal ‘alamiin
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
بارك الله لى ولكم فى القرأن العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم
 أقول قولى هذا وأستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

Komentar

  1. Jazakallah ustadz.. Apakah ada materi khutbah jumat di bulan syawal?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAKWAH, FARDHU ‘AIN ATAU FARDHU KIFAYAH?

MENGUPAS KAIDAH “MÂ LÂ YATIMMU Al-WÂJIB ILLÂ BIHI FAHUWA WÂJIB”

CARA DUDUK TASYAHUD AKHIR MENURUT 4 MADZHAB