Kalau Bukan Denga Islam, Apa yang membawa kebaikan Negeri?
WAHAI MAHASISWA BAWALAH PERUBAHAN
MENUJU TEGAKNYA ISLAM
Oleh: Wahyudi Ibnu Yusuf
Beberapa hari ini kita kembali menyaksikan hentakan kaki, kepalan
tangan, dan teriakan penuh keberanian para pemuda khususnya pelajar dan
mahasiswa. Idealisme mahasiswa yang selama ini dikira telah terbeli ternyata kembali
bangkit dan membara. Bangkit melawan ketidakadilan yang begitu telanjang di
depan mata.
Kiprah pemuda khususnya mahasiswa jelas tak diragukan lagi. Mulai dari
era kemerdekaan, masa revolusi, reformasi bahkan di masa Nabi. Bukankah Ibrahim
adalah pemuda yang menentang kesyirikan dan kezaliman yang menggurita pada
zamannya. Nabi Saw saat diutus sebagai Nabi dan Rasul pun masih dalam usia muda.
Demikian pula pengikutnya. Seorang Muhammad al-Fatih membebaskan Imperium
Romawi Timur diusia muda, di usia 20-an tahun saja. Usia muda adalah usia yang
penuh semangat dan idealisme. Islam pernah bangkit di Asia, Afrika dan Eropa di
tangan para pemuda. Sebagaimana kemudian kejayaan Islam runtuh saat para pemudanya sibuk dengan syahwat harta,
tahta dan wanita. Kelak usia muda akan ditanya, di pengadilan Allah ‘azza wa
jalla. Syababaka qabla haromika (masa mudamu sebelum masa tuamu).
Di mimbar yang mulia, di hari yang mulia, kami serukan pada kalian
wahai para pemuda, khususnya mahasiswa, bergeraklah, berjuanglah karena Allah dan
untuk Allah. Agar amal kalian tak sia-sia dan terus menyala. Bergeraklah karena
Allah karena ia menjadi quwwah ruhiyyah (kekuatan spiritual) yang takkan
padam. Berjuanglah untuk Allah untuk merobohkan tirani dan tembok-tembok
kezaliman. Lalu bangunlah di atasnya bangunan Islam.
Kalau bukan dengan Islam lantas dengan apalagi bangsa dan negara
ini menjadi bangsa yang kuat, adil dan sejahtera? Bukankah komunisme, kapitalisme,
dan neo-liberalisme telah pernah diterapkan di negara ini. Namun apa yang
terjadi? Kemiskinan semakin menjadi-jadi, barang- barang tak terbeli, utang
negara meroket tinggi, keadilan hukum seolah hanya mimpi, peran lembaga anti
korupsi dikebiri sementara para elit sibuk memperkaya diri dengan korupsi, sambil
teriak saya NKRI, ditambah lagi ancaman disintegrasi. Inilah buah dari sistem
buruk liberalisme-demokrasi. Sehingga pertanyaan di atas patut diulang sekali
lagi, kalau bukan dengan Islam lantas dengan apa lagi?.
Islam bukan hanya agama ritual yang mengurus sholat, puasa, zakat
dan haji. Namun Islam juga adalah sebuah ideologi. Berasaskan tauhid yang memancarkan
sistem kehidupan yang berlandaskan wahyu Ilahi. Bacalah al Quran dan
hadis-hadis Nabi, maka akan kalian dapati lebih 80 %-nya adalah sistem politik,
ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, sistem hukum dan sanksi. Jika kalian masih
ragu dengan Islam sebagai solusi bagi negeri ini, karena alasan masyarakat yang
majemuk. Bukankah dulu Islam berhasil menyatukan manusia dengan suku, ras dan
agama yang berbeda di bawah naungan Islam. Apakah kalian ragu dengan al Quran
yang menyatakan bahwa risalah Islam ini untuk seluruh manusia. Bukankah Allah
berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ
إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يَعْلَمُونَ
Dan tidaklah kami utus engkau (Muhammad) kecuali untuk seleruh manusia,
memberi kabar gembira dan peringatan. Akan tetapi kebanyan manusia tidak
mengetahui (QS. Saba’: 28)
Jika kalian masih ragu dengan Islam untuk mengatur negeri ini
dengan anggapan akan mengancam dan membahayakan NKRI. Bukankah kalian telah
memahami bahwa Islam adalah rahmat untuk semua?. Maka bagaimana bisa Islam
mengancam dan membahayakan negeri. Namun jika kalian masih ragu dengan ulasan
singkat ini, setelah mimbar ini, kita bisa lanjutkan dalam forum diskusi,
diskusi yang membawa kebaikan bagi negeri dan umat ini.
Wahai para pemuda, khususnya mahasiswa. Ketahuilah baik KUHP maupun
R-KUHP keduanya sama-sama tidak akan menjadi solusi bagi bangsa. Keduanya tidak
lahir dari rahim akidah Islam, itulah masalahnya. KUHP warisan penjajah, sementara
R-KUHP rumusan manusia yang serba lemah. Selama bukan dengan Islam niscaya akan
terus diliputi masalah. Mungkin terurai satu masalah, namun kembali dililit
masalah. Menyelesaikan masalah dengan masalah. Maka, wahai para pemuda dan
mahasiswa, datanglah kepada para ulama akhirat yang terpercaya. Mintalah petuah
dan nasihat dari mereka. Niscaya mereka akan menasihatkan agar kalian bergerak
karena Allah semata dan menegakkan Syariat-Nya yang mulia. Mintalah doa dari
mereka agar perjuangan kalian diberkahi dan diberikan konsistensi.
Bahan Khutbah Jum’at yang akan dibacakan di salah satu masjid di
Banjarmasin
Banjarmasin, 26 September 2019 / 26 Muharram 1441 H
Komentar
Posting Komentar