Isyarat Langit akan Kemusnahan Bangsa Yahudi
Rajab, Surah al Isro, dan Kemusnahan Bangsa Yahudi
Pendahuluan
Di bulan Rajab ini surah yang ‘populer’ tentu adalah
surah al Isro, surah ke- 17 di dalam al qur’an. Lebih spesifik lagi pada ayat
yang pertama. Allah berfirman:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah
memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil
Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Isro [17]: 1).
Ayat ini biasa dibaca
dalam peringatan isro dan mi’raj Nabi saw. Padahal ayat ini adalah satu-satu
ayat yang membahas tentang isro dan mi’raj Nabi saw dalam surah ini. Sebaliknya
sesuai dengan nama surah ini yaitu Al Isro atau disebut juga surah Bani Israil,
maka di dalam surah ini banyak membicarakan tentang Bani Israil. Salah satu
yang dibahas adalah khabar/informasi kerusakan yang dilakukan oleh bangsa
Yahudi sekaligus kemusnahannya. Informasi ini bisa kita dapatkan dalam ayat
4-7. Allah berfirman:
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ
لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا (4) فَإِذَا
جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ
فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا (5) ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ
الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ
نَفِيرًا (6) إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ
كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani
Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka
bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan
yang besar". Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama
dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang
mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan
itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran
untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan
anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat
baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk
menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (QS. Al Isro [17]: 4-7)
Yang dimaksud “Dan telah
Kami tetapkan” (QS. Al-Isro:4), yakni Kami tulis dan kabarkan kepada Bani
Israil bahwa kalian kelak akan melakukan kerusakan di muka bumi sebanyak dua kali. Namun yang
perlu ditegaskan bahwa ketentuan Allah untuk Bani Israil tersebut bukanlah ketentuan
yang bersifat memaksa, sebab hal ini merupakan wilayah yang menjadi pilihan
manusia dan Allah tidak memaksa siapapun untuk berbuat kekejian. Allah
berfirman:
وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا
وَجَدْنَا عَلَيْهَا آَبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا
يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Dan apabila mereka melakukan perbuatan
keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang
demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah:
"Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang
keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui? (QS. Al A’raaf [7]: 28)
Kerusakan
Pertama
Menurut Syaikh Mahir Agha mengutip pendapat Dr. Shalah al Khalidi, kerusakan pertama yang
dilakukan orang-orang Yahudi dengan congkak telah terjadi di negeri Hijaz
sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw. Kabilah Yahudi pergi dari Palestina
mendatangi Hijaz, Madinah dan sekitarnya. Mereka lari dari kekejaman Yunani dan
Romawi. Orang-orang arab seperti suku Aus dan Khazraj terkagum-kagum dengan
ilmu pengetahuan, kebudayaan dan pola hidup
orang-orang Yahudi. Kesempatan ini digunakan oleh Yahudi untuk
mengekploitasi bangsa arab. Mereka memprovokasi suku aus dan khazraj sehingga
keduanya terlibat dalam konflik berkepanjangan (sekitar 120 tahun), selain itu
mereka menjeratnya dengan sistem riba yang mencekik.
Surah Al Isro’ merupakan surah makkiyah
(turun di mekah) pada tahun kesepuluh kenabian. Penghentian kerusakan pertama
dimulai setelah perang Badar yang terjadi pada tahun kedua hijrah. Oleh karena
itu, ungkapan dalam ayat ini menggunakan lafadz “idza” (apabila) untuk
menggambarkan masa depan.
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا
Artinya:
maka apabila datang janji pertama dari kedua janji itu (QS. Al – Isro’: 5)
Artinya,
penghentian kerusakan itu terjadi setelah turunnya ayat ini, dan bukan
peristiwa yang telah terjadi sebelum ayat ini diturunkan.
Janji Allah pasti terwujud, karena
Allah tidak akan mengingkari janji-janji-Nya. Ketika Rasul dan sahabat hijrah
ke Madinah. Kemudian beliau mengikat suku-suku yang ada dengan mitsaqul
madinah (Piagam Madinah). Ternyata entitas Yahudi yang terikat dalam
perjanjian mengingkarinya. Maka Rasul menghukum mereka, sebagian besar dari
mereka diusir dan sebagiannya dibunuh. Hal ini dipertegas dengan firman Allah:
بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ
عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا
مَفْعُولًا
Kami datangkan kepadamu hamba-hamba
Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di
kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana (QS. Al Isro’[17]:
5)
Yang dimaksud lafadz ‘ibadan
lana adalah para sahabat Nabi. Kata ‘ibadan (hamba-hamba) yang
disambung dengan lafadz lana (bagi kami) menegaskan hal tersebut. Tidak
seperti anggapan sebagian mufassir yang menyatakan bahwa yang dimaksud
hamba-hamba kami adalah Nebukadnezar dan tokoh-tokoh lain dari bangsa Asyur,
Yunani, dan Romawi. Al quran secara tegas juga membedakan istilah ‘abid
dengan ‘ibad, meski secara harfiah artinya sama, yaitu hamba. Kata ‘abid
dalam al quran disebutkan sebanyak lima kali dan semuanya ditujukan untuk orang
kafir. Seperti fiman Allah:
وَمَا
رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
Artinya:
Tuhanmu tidak akan menganiaya hamba-hamba (QS.Fushilat [41]: 46)
Sedangkan
kata ‘ibad disebutkan dalam al quran sebanyak 95 kali, dan kebanyakan
ditujukan bagi orang-orang beriman yang shalih.
Kerusakan
Kedua
Pasca runtuhnya khilafah sebagai institusi pelindung kaum muslimin
-bahkan runtunya khilafah juga tidak terlepas dari peran yahudi Dunamah bernama
Mustafa Kamal- Yahudi kembali berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka eksodus
secara bergelombang ke Palestina, hingga akhirnya membangun entitas negara
Israel pada tahun 1948, kerusakan dunia karena penerapan ideologi sosialisme
dan kapitalisme juga tidak terlepas dari campur tangan Yahudi. Karl Marx
sebagai ideolog sosialisme adalah seorang Yahudi, Adam Smith sebagai pencetus
ekonomi kapitalis juga adalah seorang Yahudi, bahkan ada sebuah buku yang
secara tegas menyatakan bahwa Obama adalah 100 % Yahudi. Benarlah firman Allah:
ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ
عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ
نَفِيرًا
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran
untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan
anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar (QS. Al Isro’ [17]:
6)
Kata tsumma (kemudian)
menjelaskan perihal kerusakan yang kedua. Kata tsumma digunakan untuk
menunjukkan urutan peristiwa dengan jangka waktu yang cukup lama, yaitu setelah
lebih 13 abad umat Islam berjaya. Namun saat umat Islam telah jauh dari
agamanya, tidak memiliki pemahaman yang benar tentang agamanya, hingga
diruntuhkannya institusi pelindungnya maka umat Islam kembali menjadi bangsa
yang terjajah.
Masa
kemenangan umat Islam
Di akhir
ayat ketujuh Allah menjanjikan kemenengan umat Islam dan kemusnahan bagi bangsa
Yahudi. Allah berfirman:
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ
الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ
مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
dan apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja
yang mereka kuasai (QS. Al Isro’[17]: 7).
Istilah “mencoreng/menyuramkan
muka” adalah ungkapan atas kemenangan kaum muslimin. Sedang yang dimaksud
dengan “muka-muka kalian” yakni wajah-wajah orang Yahudi. Kaum muslimin akan
memasuki masjid sebagaimana mereka memasukinya dulu dan membinasakan atau
menghancurkan segala apa yang dibangun Yahudi sehancur-hancurnya. Sebagaimana
hadist Nabi:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ
الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلَهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ
وَرَاءَ الْحَجَرِ أَوْ الشَّجَرَةِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ
يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ
فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
"Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kalian
memerangi orang-orang Yahudi, kaum muslimin akan memerangi mereka sehingga ada
seorang yahudi bersembunyi di balik batu atau pohon, lalu batu atau pohon
tersebut berkata; 'Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini ada seorang yahudi
bersembunyi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia, ' kecuali pohon gharqad,
karena ia adalah pohon yahudi." (HR. Ahmad no. 9029)
Sebagai tambahan saya kutipkan prediksi
Syaikh Basam al-Jarar yang menyatakan bahwa Yahudi akan hancur di tahun 2022.
Untuk mendukung pendapatnya Syaikh al Jarar mengutip cerita dari Syaikh
Muhammad Ahmad Rasyid pada saat negara Israel berdiri pada tahun 1948. Seorang
wanita Yahudi tua menemuinya sambil menangis dan mengatakan negara ini berdiri
hanya untuk menghancurkan orang Yahudi. Wanita tersebut kemudian mengatakan
bahwa negara ini hanya akan bertahan selama 76 tahun. Syaikh Jarar mengatakan
bahwa penyataan wanita tersebut bukanlah analisa politik, tetapi ramalan para
rabi yang berkhutbah tentang negara Isrel dan kehancurannya. 76 tahun yang
dimaksud oleh wanita tersebut tentu dalam perhitungan qamariyah. Sebab orang
Yahudi biasa menggunakan kalender qamariyah. Jika tahun qomariyah ini
dikonversi ke penanggalan syamsiyah maka menjadi 74 tahun karena terdapat
selisih satu bulan setiap tiga tahunnya. Maka 1948 + 74 = 2022. Wallahu
‘alam.
Yang menarik adalah NIC (National Inteligent Council) sebuah lembaga intelejen AS yang berpusat di Washington dalam
laporannya yang berjudul The Global Future Mapping 2020
salah satunya memperkirakan bakal berdirinya The New Islamic Chaliphate. Maka bisa jadi khilafah yang dipimpin seorang
khalifahlah yang akan akan mengomando jihad kaum muslimin untuk
meluluhlantakkan entitas Yahudi-Israel. Yang jelas khilafah PASTI AKAN BERDIRI
karena khilafah adalah JANJI ALLAH dan KABAR GEMBIRA dari Rasulullah saw. Mari
kita perjuangkan!!! Wallahu ‘alam bi shawab
Banjarmasin, 22 Rajab 1432 H/27 Juni 2011
Wahyudi Ibnu Yusuf
Komentar
Posting Komentar