GEMBIRA MENYAMBUT BULAN KEMENANGAN



GEMBIRA MENYAMBUT BULAN KEMENANGAN

Ramadhan adalah bulannya orang-orang beriman. Orang beriman akan bergembira ketika ramadhan datang. Mengapa? Karena orang beriman akan mengoptimalkan Ramadhan sebagai momentum penghapusan dosa-dosa. Nabi bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa yang berpuasa karena iman dan berharap ridha Allah maka diampunkan dosa-dosa yang telah lalu (Bukhari & Muslim)
Orang beriman juga bergembira karena doa dan hajat mereka akan dikabulkan Allah. Nabi bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Tiga kelompok yang tidak akan ditolak doanya: imam yang adil, orang yang berbuka hingga berbuka, dan doa orang teraniaya (HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah)
Di bulan Ramadhan orang beriman juga bergembira karena lebih terkondisikan untuk taat dalam beribadah karena pintu-pintu langit dibuka lebar dan  para penggoda manusia dibelenggu. Nabi bersabda:
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
Jika datang bulan Ramadhan pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka Jahannam ditutup, dan para syaitan dibelenggu (HR. Bukhari dan Muslim)
Di Bulan Ramadhan suasana spiritual kaum muslimin sedang meningkat. Kekuatan spiritual (al-quwwah ar-ruhiyyah) ini adalah modal utama untuk meraih kemenangan.
Tak terhitung kemenangan dalam berbagai peperangan yang diraih kaum muslimin di bulan Ramadhan. Lihatlah kemenangan dalam perang Badar, fathu Makkah, perang Tabuk, pembebasan Andalusia, pembebasan kota Palestina dari tentara salib,  semuanya terjadi di bulan Ramadhan.
نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (QS. Ash-Shaff [61]: 13)
Kemenangan dengan tegakknya Khilafah pun in syaa Allah semakin dekat dengan tempaan keimanan dan ketaatan di bulan Ramadhan. Takbiir.
Mari kita renungkan…
Sesungguhnya Khilafah adalah wa’duLlah wa nashruhu (janji dan pertolongan Allah). Tugas kita hanyalah melayakkan dan memantaskan diri untuk menjemput datangnya pertolongan Allah. syaratnya hanya dua. Lurus & jernihnya iman kita serta ketaatan dalam beramal shalih (takwa). Menjalankan seluruh perintah-Nya dan bersungguh-sungguh menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An-Nur [24]: 55)
Ketika ada yang berpendapat bahwa Khilafah hanya dijanjikan kepada para sahabat Nabi saw, Imam asy- Syaukani menolak pendapat tersebut dengan menyatakan:
لا وجه لذلك ، فإن الإيمان وعمل الصالحات لا يختص بهم ، بل يمكن وقوع ذلك من كل واحد من هذه الأمة ، ومن عمل بكتاب الله وسنة رسوله ، فقد أطاع الله ورسوله
Pendapat ini tidak berdasar, karena karakter beriman dan beramal shalih bukan hanya karakter khusus sahabat Nabi saw. Siapa saja dari umat ini (umat Nabi Muhammad saw) memungkinkan memiliki karakter ini. Siapa saja yang beramal sesuai dengan kitabuLlah dan sunnah rasul-Nya maka ia telah taat kepada Allah dan rasul-Nya (Fathul Qadiir, 5/241).
Sahabat, pejuang syariah dan Khilafah…
Kita pun layak ditolong dan dijanjikan tegaknya Khilafah. Dengan syarat kita senantiasa memantaskan dan melayakkan diri sebagaimana shahabat Nabi saw. Takbiir…
Sahabat, pejuang syariah dan Khilafah…
Ramadhan adalah bulannya orang-orang beriman. Hanya orang beriman yang bergembira dengan datangnya Ramadhan. Bukankah jamuan utama di bulan Ramadhan adalah shaum? Dan bukankah shaum hanya diserukan buat orang-orang beriman? Bukankah target dari shaum adalah agar kita menjadi pribadi yang takwa? Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al-Baqarah [2]: 183)
Ketika menafsirkan kalimah takwa dari ayat ini al-‘Aalim al jalil asy-Syaikh ‘Atha’ Abu Rasytah, amiir HIzbut Tahrir saat ini, beliau menyatakan:
التقوى  خشية الله وطاعته و الاستعداد للقائه سبحانه
Takwa adalah takut pada Allah, taat pada-Nya dan menyiapkan diri untuk pertemuan dengan-Nya
Sebagaimana sebagian shahabat Nabi menyatakan bahwa takwa adalah:
الخوف من الجليل و العمل بالتنزيل و الاستعداد ليوم الرحيل
Takut kepada al-Jaliil (Allah), beramal dengan yang diturunkan (al-Quran) dan menyiapkan diri untuk hari kedatangan (akhirat) (at-Taisiir fi ushuli at-tafsiir hlm. 213)
Sahabat, pejuang syariah dan Khilafah…
Jika syarat istikhlaf (era kepemimpinan Khilafah) adalah iman dan amal shalih atau takwa. Sementara shaum di bulan Ramadhan adalah bulan bagi orang beriman untuk meraih predikat takwa. Berarti bulan Ramadhan adalah bulan momentum untuk kita semakin memantaskan diri untuk diraihkanya nashruLlah dengan tegaknya Khilafah. Takbiir!!!
Karenanya  kami menyeru pada diri kami khususnya dan hadirin sekalian. Mari kita kokohkan keimanan kita dengan hanya menyembah Allah, tiada menyekutukan-Nya dengan apapun jua. Tidak membuat tandingan apapun dan siapa pun bagi-Nya. Hanya menerapkan hukum-hukum-Nya. berpuasa ikhlas semata-mata karena-Nya. Memperbanyak tilawah al-Quran, menghidupkan malam dengan qiyamul lail, shadaqah di jalan Allah dalam keadaan lapang maupun sempit, menahan amarah,  memaafkan sesama manusia dan semakin bersemangat berdakwah untuk tegaknya hukum-hukum-Nya.  Takbiir!!!
Sahabat, pejuang syariah dan Khilafah…
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana hamba-hamba Allah semakin takut pada-Nya, lebih khusyu’ beribadah pada-Nya. Jiwa yang takut dan khusyu’ ini adalah lahan subur untuk disemai benih dakwah pada mereka. Mari kita temui mereka karena cinta. Kita ajak untuk mengambil bagian dalam perjuangan mulia listi’naf hayat al-Islamiyyah bi iqaamatil Khilafah. Takbiir!!!
Sahabat, pejuang syariah dan Khilafah…
Karenanya, mari kita ratakan opini syariah dan Khilafah di nusantara khususnya bumi Antasari ini. Semoga Allah menguatkan azzam kita dan memfasihkan lisan kita agar opini syariah dan Khilafah ini terus mengelinding bak bola salju yang terus membesar. Sebagaimana penduduk Yatsrib (Madinah) yang tak satu rumah pun kecuali Islam menjadi pembicaraan di  dalamnya. Semoga pula Allah yang Maha mengenggam jiwa dan hati, meneguhkan hati ahlul quwwah  untuk memberikan nushrohnya pada dakwah ini. Aamiin ya rabbal ‘alamiin
Wahyudi Ibnu Yusuf (28 Sya’ban 1437 H)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUPAS KAIDAH “MÂ LÂ YATIMMU Al-WÂJIB ILLÂ BIHI FAHUWA WÂJIB”

ATAP RUMAH MENJOROK KE JALAN

CARA DUDUK TASYAHUD AKHIR MENURUT 4 MADZHAB